Ken
Endog membuang bayi yang baru saja dilahirkannya. Bayi itu dibuang
dikuburan tua dengan menulis pesan melalui secarik kertas untuk orang
yang menemukan anaknya agar merawat bayinya dan memberi nama anaknya Ken
Arok.
Bayi tersebut ditemukan
secara kebetulan oleh seorang pencuri yang berusaha melarikan diri dari
kejaran masyarakat dengan bersembunyi dikuburan tua itu, orang itu
bernama Lembong. Bayi itu dibawa pulang oleh Lembong dan dirawat bersama
istrinya yang kebetulan belum mempunyai anak.
Ken
Arok kecil mulai tumbuh besar dengan mengikuti jejak pekerjaan Lembong
sebagai pencari dan pencopet meskipun kebiasaan itu dilarang oleh istri
Lembong, hingga akhirnya pada suatu ketika Lembong dan Ken Arok kecil
tertangkap basah ketika sedang mencuri sehingga Lembong dihajar
beramai-ramai oleh masyarakat dan Ken Arok kecil yang sedang bersembunyi
ketakutan juga dipergoki oleh masyarakat tapi Ken Arok secara tiba-tiba
ditolong oleh Seekor Ular Raksasa.
Ken
Arok yang masih membawa tas hasil curian yang berisi perhiasan
tergeletak tak sadar didepan rumah Bangau Samparan. Bangau Samparan
menganggap Ken Arok kecil membawa keberuntungan baginya hingga dia
mengajak Ken Arok kecil untuk membantunya berjudi, Ken Arok yang
kebingungan karena tidak tahu caranya berjudi tiba-tiba ditolong kembali
oleh Ular Raksasa hingga Ken Arok kecil dapat membantu memenangkan
Bangau Samparan dalam berjudi.
Tapi
kedekatan Bangau Samparan kepada Ken Arok kecil diprotes oleh Lanang,
anak Bangau Samparan sendiri. Hal ini diketahui oleh Ken Arok kecil,
karena tidak ingin menyakiti hati Lanang maka Ken Arok kecil kabur dari
rumah Bangau Samparan.
Ken Arok
tumbuh dewasa dengan menjadi perampok bersama kawanannya, sasaran mereka
adalah truk pengangkut beras atau pun barang yang lain milik para
lintah darat dan tengkulak yang merugikan masyarakat. Salah satu korban
dari ulah Ken Arok adalah Tunggul Ametung yang akhirnya memerintahkan
Bapiang, pengawal pribadinya untuk menumpas gerombolan perampok yang
berani mengganggu bisnisnya.
Ken
Arok dan kawanannya dijebak oleh Bapiang dibantu oleh Kebo Ijo beserta
anak buahnya hingga hancur bercerai berai. Bapiang sendiri tewas ketika
ingin membunuh Ken Arok. Ular Raksasalah yang membunuh Bapiang. Ken Arok
dibawa oleh Ular Raksasa tersebar bertemu dnegan Loh Gawe. Pertemuan
itu membuat Ken Arok diangkat menjadi murid oleh Loh Gawe. Ken Arok
diajarkan tentang tata krama, ilmu ke tata negaraan, agama dan ilmu bela
diri.
Tanggul Ametung yang
kehilangan pengawal pribadinya membuat sayembara untuk mencari
penggantinya. Loh Gawe memerintahkan Ken Arok untuk mengikuti sayembara
tersebut dan Ken Arok berhasil memenangkannya.
Ken
Arok menjadi pengawal pribadi Tanggul Ametung dan istrinya Ken Dedes
hingga akhirnya Ken Arok menjadi dekat dengan Ken Dedes setelah menolong
Ken Dedes dari gangguan Sawung Agul. Dari situlah Ken Arok mengetahui
tentang keadaan Ken Dedes serta penderitaan menjadi istri Tanggul
Ametung.
Karena itulah Ken Arok
merencanakan membunuh Tanggul Ametung dengan memesan keris kepada Empu
Gandring, tapi setelah menerima keris itu Ken Arok membunuh Empu
Gandring dengan keris buatannya itu hingga Empu Gandring mengutuk Ken
Arok bahwa keris itu akan membunuh 7 korban lagi.
Untuk
memuluskan rencananya, Ken Arok memberikan keris itu pada Kebo Ijo,
karena tidak mengetahui niat jahat Ken Arok maka Kebo Ijo menerima
dengan senang hati dan memamerkan pada semua orang yang ditemuinya. Pada
malam hari Ken Arok mengambil keris itu dan melanjutkan rencananya
mendatangi rumah Tanggul Ametung dan dengan bantuan Ken Dedes, Ken Arok
berhasil membunuh Tanggul Ametung ketika tidur.
Setelah
Tanggul Ametung mati dan Ken Arok pergi dari ruang tidurnya, Ken Dedes
berteriak membangunkan seluruh penghuni rumah. Dengan liciknya Ken Arok
akhirnya memfitnah Kebo Ijo akan kematian Tanggul Ametung dan membunuh
Kebo Ijo dengan keris itu juga. Rencana Ken Arok dan Ken Dedes berhasil
dan mereka pun menikah serta mewarisi kekayaan dari Tanggul Ametung.
0 komentar:
Posting Komentar